Penerbangan

Ujung Sayap Pesawat Bengkok Ke Atas? Ini Maksudnya

Published

on

Jika Anda melihat sayap pesawat terbang modern, Anda mungkin akan bertanya mengapa bagian ujung sayapnya bengkok ke atas seolah-olah diciptakan untuk menghemat ruang sayap pesawat yang panjang.

Ternyata desain sayap yang ujungnya bengkok ke atas memiliki maksud dan tujuan tersendiri, serta bukan dikarenakan untuk menghemat tempat. Bagian sayap yang bengkok ke atas tersebut bernama “winglets”. Fungsi secara umumnya untuk mempermudah pesawat terbang mengudara.

Bagaimana winglets bekerja? Kepada Business Insider, Chief Aerodynamic Boeing, Robert Gregg, menjelaskan bahwa keberadaan winglets ternyata mampu menghadirkan gaya angkat lebih baik kepada pesawat terbang. Dengan gaya angkat yang lebih baik, winglets dapat mengurangi penggunaan bahan bakar, yang berdampak pada pengurangan emisi CO2 serta mengurangi biaya operasional dari sebuah pesawat terbang.

Greegg juga menjelaskan bahwa pada dasarnya, sayap pesawat dibuat dengan menggunakan konsep menghadirkan tekanan yang lebih besar di bagian bawah sayap, sehingga menghasilkan gaya angkat dan membuat pesawat bisa terbang.

Namun, di ujung sayap, tekanan tinggi yang berada di bawah sayap bisa berpindah ke bagian atas sayap sehingga menimbulkan gaya tekan ke bawah. Fenomena ini dinamakan “induced drag”.

Advertisement

Fenomena induced drag ternyata bisa diatasi dengan winglets. Desain winglets memungkinkan turbulensi tekanan di bagian ujung sayap yang dihadirkan oleh fenomena induced drag bisa dikurangi, sehingga membuat pesawat lebih mudah untuk terbang dan ujungnya akan berimbas pada efisiensi penggunaan bahan bakar.

Boeing sendiri mengklaim bahwa winglets yang dipasang di pesawat tipe 757 dan 767 mampu memberikan efisiensi penggunaan bahan bakar dan memangkas emisi CO2 hingga 5 persen. Dengan efisiensi tersebut, maskapai yang mengoperasikan 58 pesawat Boeing 767 mampu menghemat bahan bakar hingga 1,8 juta liter setiap harinya.

(Sumber: METROTVnews.com)

Exit mobile version