Berita

3 Industri yang Paling Sering Menjadi Target Serangan DDoS

Published

on

Dalam laporan Tren DDoS Kuartal Ketiga 2016, Verisign menemukan 49 persen serangan yang terjadi selama kuartal ini berupa serangan User Datagram Protocol (UDP).

Jenis serangan UDP yang paling sering digunakan adalah serangan refleksi DNS (Domain Name System) dan serangan refleksi NTP (Network Time Protocol).

Serangan TCP SYN adalah serangan dengan intensitas tertinggi yang terjadi pada Q3 2016. Pada puncaknya, ia mencapai setidaknya 60Gbps dan 150Mpps. Verisign menyebutkan, serangan ini adalah salah satu serangan paket per detik tertinggi yang pernah mereka temukan, melebihi serangan tertinggi yang Verisign tetapkan pada Q4 2015 yang mencapai 125Mpps.

Sementara itu, serangan terbesar yang terjadi pada Q3 2016 memanfaatkan GRE (Generic Routing Encapsulation) protocol dengan puncak mencapai 250+Gbps dan 50+Mpps. Verisign menemukan, selama 2016, besaran puncak serangan menunjukkan tren yang terus naik jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Jika pada tahun 2015 rata-rata puncak besaran serangan hanya mencapai 7,03Gbps, rerata puncak besaran tahun ini mencapai 12,78Gbps, menunjukkan peningkatan sebesar 82 persen. Selain meningkatnya jumlah mitigasi yang harus mereka lakukan, Verisign menemukan bahwa 81 persen dari serangan yang terjadi pada kuartal ini memiliki puncak serangan lebih dari 1Gbps.

Advertisement

Perusahaan semakin sulit melakukan penanggulangan serangan DDoS karena ia semakin tidak bisa diprediksi. Sebesar 59 persen serangan memanfaatkan berbagai tipe serangan. Tiga industri yang paling sering menjadi target adalah layanan TI/cloud/SaaS (Service-as-a-Service), layanan keuangan dan sektor pemerintah.

Sumber:
http://teknologi.metrotvnews.com/news-teknologi/8koXvlDK-layanan-ti-jadi-sasaran-utama-serangan-ddos

Exit mobile version